Tuesday, November 25, 2014

Bung Ahdan

Yang gua sebut Bung Ahdan disini bukanlah adik ato sodara dari Bung Tomo ataupun Bung Karno. Dia adalah sesosok cowok item manis (kayak upil) yang punya jabatan sebagai Ketua Angkatan 2014 di Program Studi Bahasa Inggris (gue anak buahnya). Orangnya sekilas sih biasa aja dan memiliki aksen medok Jawa karena doi punya gen Jogjakarters (sebutan gua buat orang Jogja). Kalo diliat dari penampilan, doi bukanlah orang yang primitif soal fashion (seperti misalnya berangkat kuliah pake baju dari daun pisang) ataupun terlalu futuristik (semisal make sepatu roket kemana-mana). Doi standar aja.

Ahdan Oktavian Grandis Saksomo

Tapi yang membuat gue nulis tentang doi adalah habit-nya yang nggak biasa. Salah satu yang gue heranin adalah kebiasaan doi bawa Surat Yasin ke kelas. Yang membuat kebiasaannya wow adalah doi baca itu surat sambil pake headset! Gue nggak ngerti apa yang sedang doi dengerin melalui headsetnya. Tapi yang jelas, ketika gue melihat orang pake headset, maka, yang ada di pikiran gue adalah A7X dan Eminem. Dan A7X maupun Eminem bukanlah hal yang matching buat disandingkan dengan Surat Yasin. Kebiasaan aneh lainnya adalah mensugesti orang. Ato bahasa kasarnya, bertindak mirip Uya Kuya. Tapi jangan pernah punya pikiran bahwa doi bakal jejingkrakan dengan binal kayak Uya. Doi lebih kalem. Kalo di analogikan, doi memiliki sifat sepertiga Uya Kuya, sepertiga Romy Rafael, dan sepertiga Cristiano Ronaldo. Kenapa bisa campur aduk begitu? Pertama, dia kayak Uya Kuya karena doi pernah menghipnotis temen gue di depan umum untuk berbuat absurd. Kedua, doi mirip Romy Rafael karena dalam cara menghipnotis doi lebih kalem. Dan yang ketiga, doi mirip Cristiano Ronaldo karena doi lumayan bagus dalam main futsal dan agak kasar juga kalo kepepet (bagaimanapun doi juga manusia yang punya emosi). Selain itu, doi juga merupakan ketua yang lumayan bagus. Hari ini doi melakukan dua kali renungan gara-gara barang temen-temen gue banyak yang ilang. Dalam renungan itu, doi melontarkan pernyataan begini: "Kalo sampe malingnya ketemu, saya nggak akan segan-segan menghajar si maling bareng-bareng dengan anak satu kelas. Dan saya mau-mau aja dilaporkan ke Ketua Jurusan gara-gara ini". Gua agak shock sekaligus bangga dengan mata masih tertutup (FYI, dalam kedua renungan tersebut gua dan temen-temen dimohon memejamkan mata). Gue akui bahwa gue memang punya kesukaan terhadap kekerasan. Dan gue nggak pernah menyangka bahwa doi akan sampe ngeluarin pernyataan kayak gitu meskipun doi adalah seorang cowok yang juga memiliki perbendaharaan kata-kata kasar. Well, terlepas dari kekurangan yang dimiliki doi, overall, doi adalah sesosok ketua yang perhatian terhadap anak buahnya. We're proud of you, Sir!

4 comments:

  1. cara mencampur kepribadian beberapa orang menjadi satu. itu kayak bahasa saya deh -_-

    ReplyDelete
  2. saya dapet inspirasi dari kamu 10% kok. sisanya saya sendiri tuh.

    ReplyDelete
  3. emangnya dari segi mananya yang mirip banget sama punya kamu?

    ReplyDelete