Thursday, December 1, 2016

Keluar Dari Persembunyian

   Gua bener-bener minta maaf, readers. Soalnya udah sekian bulan gua tidak post apapun di blog ini. But, trust me. Ada terlalu banyak distraction yg menyapa gua semester ini. Memang kurang tepat kalau gua menjadikan 'semester tua' sebagai alasan untuk tidak post apapun, but that's the fact, Bros. I'm in an age where the most important thing is graduated from college. Ya,meskipun nulis tugas akhirnya kesendat-sendat. Ini aja gua sempetin nulis lewat hp karena gua merasa kasihan ngeliat blog gua ditempatin sama gelandangan tidur. FYI, laptop gua juga belom baikan. Chargernya meledak pas gua di Batam dan belom sempet gua beliin lagi karena sekarang keadaan eknomi sedang tidak bagus. I have my own monetary crisis which come at a very wrong time since this is my last year at college and i got so many bills to pay. Tapi, ya, doakan sajalah semoga semuanya kembali stabil dan perlahan-lahan gua bisa kembali aktif di dumay. I really miss you, Readers!
   Gua kangen nulis serampangan lagi. Dimana nggak ada rules tertentu buat mengekspresikan apa yg ada di pikiran gua. So far, di kampus, gua belajar academic writing which has so many rules yang gua akui susah buat seseorang yg mendasarkan semua isi tulisan kpd opini pribadi. But that's okay. Kita nggak bisa terus melawan arus dan mencoba melepaskan diri dari aturan karena berkat aturan, kita masih hidup sampai detik ini. Gua paham sekali kenapa kemudian saat ini banyak orang yg menyerukan kebebasan berekspresi. Manusia makin banyak dan begitu jufa debfan inovasi. Manusia harus menjadi lebih kreatif dari sebelumnya agar bisa bertahan hidup. But remember,we have rules, Everybody.
   Sekampret apapun rules tersebut, jangam pernah lupa bahwa aturan tersebut yg sedikit banyak melindungi kita dari sekian banyak kejahatan. Kalaupun kemudian kita jengah dan menganggap rules adalah barrier dalam berkreasi, jangan serta merta meneriakkan rules adalah pembodohan dan lain sebagainya. Rules tidak dibuat dalam waktu semalam. Perlu pemikiran mendalam agar rules tidak timpang. Dan bukan sembarang orang yg merancang rules. We have to respect it. Gua juga sering menentang rules. Tapi janganlah terlalu anarkis. Kalo nggak mau ikut yasudah, jangan bikin propaganda yg bisa memecah belah manusia.
   If you want to leave, just leave. Do it. Dan jangan menyusahkan orang lain. Kita manusia yg udah gede. Terutama bagi gua yg berumur 20, sudah saatnya mengambil sikap secara pribadi. Nggak usah menghasut sana sini buat mencari simpatisan. We stand upon our own feet. Nggak usah memaksa orang memilih apa yg kita pilih. Everybody's different, Dude. And we live in a common tagline called 'university', united in diversity.