Wednesday, July 3, 2019

Rewrite The Stars - James Arthur feat Anne Marie (Lyrics)

"Rewrite The Stars"
Mengubah Takdir
(originally by Zac Efron feat. Zendaya)

You know I want you
Kau tahu aku menginginkanmu
It's not a secret I try to hide
Itu bukanlah suatu rahasia
You know you want me
Kau juga sadar kau menginginkanku
So don't keep saying our hands are tied
Jadi berhentilah berkata kita tidak bisa bersama
You claim it's not in the cards
Kau bilang semua itu tidak mungkin
And fate is pulling you miles away
Dan takdir membuatmu menjauh
And out of a reach from me
Dan tak bisa tergapai olehku
But you're here in my heart
Tapi kau tetap di hatiku
So who can stop me if I decide that you're my destiny?
Jadi siapa yang bisa menghalangiku jika aku memilihmu sebagai takdirku?

What if we rewrite the stars?
Bagaimana jika kita ubah saja takdirnya?
Say you were made to be mine?
Menjadikanmu tercipta untukku?
Nothing could keep us apart
Tiada yang akan memisahkan kita
You'd be the one I was meant to find
Kaulah yang selama ini kucari
It's up to you, and it's up to me
Semuanya terserah kau dan aku
No one could say what we get to be
Orang lain tak berhak mengatakan apapun tentang kita
So why don't we rewrite the stars?
Jadi, kenapa tidak kita ubah saja takdirnya?
And maybe the world could be ours tonight
Dan mungkin malam ini dunia akan menjadi milik kita

You think it's easy
Kau pikir itu mudah
You think I don't wanna run to you, yeah
Kau pikir aku juga tidak ingin bersamamu
But there are mountains (But there are mountains)
Tapi terbentang gunung-gunung
And there are doors that we can't walk through
Dan pintu yang tidak bisa kita masuki
I know you're wondering why
Kutahu kau terus bertanya-tanya mengapa
Because we're able to be just you and me within these walls
Karena kita hanya bisa bersama di dalam sini
But when we go outside
Namun jika kita keluar
You're gonna wake up and see that it was hopeless after all
Kau akan sadar dan melihat bahwa semua ini sia-sia belaka

No one can rewrite the stars (Rewrite the stars)
Tiada yang bisa mengubah takdir
How can you say you'll be mine?
Bagaimana bisa kau bilang kau milikku?
Everything keeps us apart
Segalanya menghalangi cinta kita
And I'm not the one you were meant to find
Dan aku bukanlah yang kau cari selama ini
It's not up to you, it's not up to me, yeah
Segalanya bukan terserah kau dan aku
When everyone tells us what we can be (Tells us what we can)
Ketika semua orang bisa berkata apapun tentang kita
And how can we rewrite the stars?
Dan bagaimana kita bisa mengubah takdir?
Say that the world can be ours tonight (Be ours)
Mengatakan bahwa dunia akan jadi milik kita

All I want is to fly with you
Yang kuinginkan adalah terbang bersamamu
All I want is to fall with you
Yang kuinginkan adalah jatuh cinta denganmu
So just give me all of you
Jadi berikan seluruh cintamu untukku
It feels impossible
Segalanya terasa mustahil
It's not impossible
Itu tidak mustahil
Is it impossible?
Apakah itu mustahil?
Say that it's possible
Katakan saja bahwa itu mungkin

And how do we rewrite the stars?
Dan bagaimana kita bisa mengubah takdir?
Say you were made to be mine?
Menjadikanmu tercipta untukku?
And nothing could keep us apart
Dan takkan ada yang memisahkan kita
'Cause you are the one I was meant to find
Karena kau dan aku tercipta untuk saling memiliki
It's up to you, and it's up to me
Semuanya terserah kau dan aku
No one could say what we get to be
Tak ada yang berhak mengatakan apapun tentang kita
And why don't we rewrite the stars?
Dan mengapa tidak kita ubah saja takdirnya?
Changing the world to be ours
Membuat dunia jadi milik kita

You know I want you
Kau tahu aku menginginkanmu
It's not a secret I try to hide
itu bukanlah suatu rahasia
But I can't have you
Tapi aku tak bisa memilikimu
We're bound to break and my hands are tied
Kita tercipta untuk berpisah dan takkan pernah bisa bersama

NOTE:
    Hola, Readers! Gimana kabarnya? Di kampus gua udah selesai dari minggu lalu nih UAS, di sana gimana? Aman? Ada yang udah mulai liburan dan bikin story whatsapp atau IG yang sampe titik-titik doank keliatannya? Sambil menemani Readers sekalian yang lagi liburan, nih ada lirik dari lagu lamanya Zac Efron dan Zendaya yang dinyanyiin lagi sama James Arthur feat Anne Marie. Gua tau lagu ini pas kuliah dulu cuman baru dengerin secara serius kemaren-kemaren ini soalnya dia ngikut di playlist yutup. Asik juga ternyata. Cuman arti liriknya nggak sebagus beat musiknya. Kalo gua pikir-pikir lagi sih cocok kali sama kisah gua ya. Wkwkwkwk. Jadi lagu Rewrite The Stars ini nyeritain tentang kisah dua ekor manusia yang saling mencintai tapi nggak bisa saling memiliki karena banyak yang menghalangi dan si ceweknya intinya menegaskan kalo mereka emang nggak ditakdirkan buat bersama. Sedangkan cowoknya masih mencoba untuk ngelanjutin karena dia tau kalo si cewek juga suka sama doi. Makanya muncul term Rewrite The Stars karena si cowok berkhayal pengen mengubah takdir biar mereka bisa barengan. Okelah. Banyak sih kalo kita perhatiin kejadian di sekitar kita yang plot ceritanya begini ini. Sama-sama suka tapi terhalang oleh berbagai hal. Dan emang udah nature seorang cowok kalo udah suka pasti bakal diperjuangin, sedangkan nature seekor cewek adalah mencari kepastian. Jadi kalo emang nggak bisa bersatu kenapa harus melawan arus, kira-kira gitu deh isi pikiran cewek secara praktis. Yah, apapun pilihan kalian dengan adanya masalah kayak begini, semoga itu yang terbaik. Karena nggak ada yang salah dari sikap gigih berjuang dan mengharap kepastian. Yang salah adalah ketika Lucinta Luna kepilih jadi Miss World 2020.

Thursday, May 9, 2019

Bersih-bersih Beranda

    Hola, Readers! Gimana, gimana nih kabarnya? Gua nulis postingan ini pas puasaan loh. Kalian gimana puasanya? Kemaren pas awal puasa Gua sempet ngeliat postingan lewat di beranda yg bilang kalo keyword "Niat dan Tata Cara Mandi Wajib" jadi top search gugel. Gua nggak bisa berhenti ngakak dan bilang "kampret" berkali kali (no offense loh). Sianjing ternyata banyak banget orang yang mau nyelesaiin jatah sebelum puasa gituloh. Kambing lah kalian :D Tapi, apapun deh kelakuan kalian sebelom puasa, mari berdoa semoga di tengah-tengah bulan puasa nggak ada yang bikin rusuh di kehidupan berbangsa dan bernegara biar kita ngejalani puasanya dengan keadaan adem ayem, tentrem, dan bisa dengan nyamannya merem.
   Postingan kali ini nggak mengandung hal-hal yang penting ataupun satu topik yang spesifik kok. Seperti judul di atas, postingan ini dibuat karena udah sekian abad sejak gua terakhir ngisi postingan di blog ini. Dan ternyata udah sekitar setahun gua nggak menyambangi blog ini dan menyapa kalain. Yah, oke sih mungkin nggak banyak pembacanya, mungkin juga isinya cuman orang lewat yang jarinya kepleset pas mau klik artikel yang ada di atas gua. But, that's fine. Visit kalian tetap keitung kok. Tenang. Hehe. Oke, jadi gini. Mulai dari mana ya? Matamu kah? Aelah Kriuk Mie Sedaap basa basinya lama amat. Yah, gini, pertama, gua akan ngeles dulu seperti biasa. Gua akan menjelaskan kenapa gua lama nggak posting. Jawabannya 1 kata doank, tapi songong: SIBUK. Udah, ya begitu deh alasannya. Dan dari 1 kata itu, kita bisa narik banyak benang merah yang nantinya akan menjadi alasan yang lebih masuk akal pas dibaca. Nggak kayak si 1 kata itu.
   Ngomongin tentang sibuk, sebenernya itu nggak bisa dijadiin alasan bagi seseorang untuk nggak melakukan sesuatu. Dalam hal ini adalah posting blog. Banyak kalo kita perhatiin para blogger yang punya kerjaan selain nulis blog dan tulisan mereka tetap lancar jaya dan bagus banget karena mereka memang punya passion di situ, punya niat, punya kemauan juga biar blognya makin bermutu. Lalu gue? Nha, ini dia akar permasalahannya. Kalo di agama gua, katanya, melakukan sesuatu itu harus disertai dg niat. Gua sendiri nggak begitu ngerti sih, tapi kalo dipikir2, dengan adanya niat, kita akan jadi keinget terus perihal tujuan kita ngelakuin sesuatu. Kalo dalam kasus posting blog, kita juga kudu jelas arahnya, blog ini mau jadi apa nantinya. Disitulah kelemahan gua.
   Dahulu kala, ketika gua memutuskan untuk bikin blog, yang ada di pikiran gua adalah blog gua nantinya bisa gua pake sebagai diary onlen. Yang artinya adalah, nantinya, konten yang ada di blog gua tidak akan spesifik ke tema tertentu. Isinya ya... hanya bacotan biasa begini. Opini gua pribadi. Nggak pake referensi ilmiah (mungkin), dan yang jelas nggak akan bisa dibuat referensi di skripsi. Waktu itu gua kagum sama blog kambingjantan nya Raditya Dika. Dimana di situ tertulis semua cerita dia sehari-hari. Nah, Gua pengen tuh yang begitu. Tapi hal-hal kayak gitu nggak instan juga kan? Dan kalaupun gua mengikuti gaya penulisan beliau, itu nggak lagi jadi sesuatu yang spesial. Udah ada. Gua cuma versi recehnya aja.
   Kembali ke masalah niat, karena di awal tadi gua nggak menentukan dengan jelas akan jadi apa nantinya blog ini, akhirnya pun gua ngisinya sembarangan aja gitu loh. Ya opini, lirik, tugas kuliah, dan segala macem hal yang memungkinkan buat diposting. Berantakan kan? Nggak terkategorikan dengan benar akhirnya. Dan... ya nggak bagus diliat. Loe bayangin aja ada seseorang yang majang lembaran diary nya di mading sekolah. Buat apa gitu loh? Apa fungsinya? Nggak ada. Loe cuman mamerin curhatan loe doank aelah... Yah, itu sih cuman pikiran buruk gua terhadap hasil kerja gua sendiri sih. Gua orangnya gitu. Suka pesimis, atau kalo perlu jadi negatif sekalian terhadap apapun yang terjadi di dunia ini. Intinya adalah, kalo niat loe nggak jelas dari awal, ada kemungkinan kalo perjalanan loe kedepannya juga nggak jelas. Dan akhirnya kan terjadi banyak hal yang bisa mengganggu loe dalam prosesnya dan lebih buruknya lagi, itu bisa bikin loe berhenti mengerjakan apa yang sedang loe kerjakan saat ini.
   Mari move on dari masalah niat. Kita lanjut ke permasalahan selanjutnya. My personal problems. Bukan berarti gua akan curhat masalah keuangan gua yang nggak banyak berubah ataupun gua yang pada akhirnya baru coming out kalo ternyata selama ini gua adalah kembaran Hans Solo (bercanda, Ferguso). Mungkin yang dimaksud personal problem di sini lebih ke arah kepribadian, dan segala inner side yang ada di diri gua (ciehhh). Jadi maksud gua gini, manusia itu kan makhluk paling fleksibel yang ada di jagat raya ini. Liat harga yang selisih 500 perak aja loe bisa gitu kan langsung pindah langganan ke tempat lain. Atau juga pas chat ngingetin ibadah ke pasangan, eh pas ketemu minta jatah. Eh, bener gitu nggak sih perumpamaannya? Au ah gelap. Gitu deh Pokoknya. Manusia itu mudah berubah, Readers. Begitupun Gua.
   Dua atau 3 tahun yang lalu, mungkin gua akan mengatakan bahwa gua adalah orang yang asyik. Clown of the class atau apapun deh. Tapi sekarang, kalo gua membandingkan suasana tulisan gua, kayaknya gua bergeser jadi brengsek. Nggak tau kenapa bisa berpikiran gitu. Tapi itu yang gua rasakan. Gue yang sekarang ini merasa kehilangan beberapa hal yang gua miliki beberapa tahun yang lalu. Creativity, Curiosity, Cheer, apa lagi ya? Semangat juga kali ya. Pokoknya banyak hal yang hilang seiring bertambahnya waktu. Yang jelas gua rasakan adalah gua sekarang jadi makin bego dan pragmatis. Nggak bisa kayakya gua yang sekarang menganalisa sesuatu dengan benar. Gini kali ya efek kebanyakan nonton video semlehew, jadi sel2 otak banyak yang mati karena euphoria yang berlebihan. Dan kenapa gua juga bilang kalo gua makin pragmatis? Karena gua ngerasa bahwa segala hal yang gua lakukan nggak sepenuhnya tulus seperti gua pas ABeGe dulu. Kayaknya tiap gua ngelakuin sesuatu, selalu gua memikirkn tentang udang di balik rempeyek. Kenapa bisa gitu? Perhatikan paragraf selanjutnya.
   Semua alasan yang gua sampaikan di paragraf ini adalah klaim sepihak. Jadi terserah kalian mau memahaminya gimana. It is just my personal excuse, ngeles doank. Karena gua udah nggak punya akses untuk menanyakan alasan dari pihak yang lain. Ceritanya begini, masih inget soal My Missing Puzzle Piece yang meninggalkan gua tanpa rembukan beberapa tahun yang llau? Gua mungkin memang nggak pernah menceritakan detailnya di blog. Intinya begini, Kami, gua dan dia, udah berhubungan sekitar setahun lebih. Suka-duka pastikan udah dialami selama itu. Yah, selayaknya hubungan yang berjalan setahun bagi kebanyakan orang lah. Gua dan dia selisih 4 tahun, tapi waktu itu kita sekolah di 1 yayasan, makanya sering ketemu. Dan ketika hampir-hampir anniv ke 2, gua kan posisi udah lulus tuh, nah si dia masih sekolah di situ. Sejak gua lulus dapet beberapa bulan, si dia ini mulai berubah. Ya, gua nggak ngerti apa yang terjadi pada dia dan kehidupannya gitu loh. Karena waktu itu gua udah kuliah dan jarang banget ketemu. Sampai suatu hari nih, di akhir tahun, dia bilang kalo dia nggak bisa nerusin hubungan kita. Itu bilangnya lewat sms, nggak ketemu langsung. Ya, gua tau sih dari awal gua menjalin hubungan sama dia, memang nggak ada prospek yang jelas kedepannya. Tapi, gua mencoba tetep berpikir positif dan berharap bahwa nanti kalo emang tiba masanya, gua dan dia akan berpisah dengan benar dan disertai alasan yang logis. Ternyata kenyataan yang dateng saat itu ya begitu itu. Dia bilang di sms nggak bisa lanjut dan nggak memberi gua kesempatan untuk bertanya WH-question gitu loh. Dan sejak itu semua jalur komunikasi diputus sama doi. Segala sosmed di blok. Mampus gua nggak bisa ngapa-ngapain.
   Dan bagi seseorang yang ditinggal begitu aja tanpa alasan, itu lukanya sampai detik ini pun nggak sembuh. Tiap ngecek jam dan kebetulan menunjukkan 13:03, gua langsung diseret ke ingatan gua tentang doi karena tanggal jadian kami adalah 13 Maret. Sampai beberapa bulan pertama gua getol banget cari cara untuk berkomunikasi dengan dia. Gua nangis, gua bikin akun palsu demi bisa tau kabar dia. Tiap kali gua punya waktu luang gua pasti buka profil dia. Nggak masuk akal banget kelakuan gua waktu itu. Seiring waktu intensitasnya memang berkurang. Tapi rasa sakitnya tetap dan akan terus ada. Gua nggak ngerti apa yang gua cari. Kalo gua pikir sekarang, mungkin yang gua cari bukan cuma alasan kenapa. Tapi gua mau dia pamitan dengan baik-baik. Kita tetep kontak meskipun bukan kayak yg dulu. Egois sih. Tapi itulah yang gua rasakan. Singkatnya, Patah Hati bisa sangat menghancurkan sampe bentuknya nggak bisa balik seperti semula.
   Bagi dia, mungkin lempeng aja dia move on lancar, punya kehidupan baru yang menyenangkan dengan orang di sekitar dia. Tapi bagi gua, nggak segampang itu. Bagi gua pribadi, gua adalah korban dan dia pelaku. Mau dia dihukum matipun, gua nggak akan pernah puas dengan segala pertanyaan yang ada dan segala luka yg tergores di diri gua. Itu yang gua rasakan saat ini. Gua ditinggal di akhir tahun 2014. Jadi sekarang 2019 udah hampir 5 tahun. Dan sampe detik ini, detik gua nulis postingan ini, rasa sakit itu tetep ada. Kalo diibaratkan PC, folder tentang dia itu ada di desktop. Paling depan, begitu nyalain langsung terpampang di situ. tinggal klik 2x udah langsung terbeber semua isinya. Dan mungkin sejak itu, gua selalu mengerjakan apapun untuk mendistract pikiran gua dari dia. Dan saat istirahat atau perjalanan pulang, jelas akan ada momen dimana kenangan tentang dia terselip lewat di pikiran. Ganggu, tapi gua suka. Karena cuma itu yang gua punya tentang dia. Dimanapun dia sekarang, gua pengen dia tau kalo gua akan selalu terbuka buat dia. Kapanpun.
   Nah itulah beberapa alasan gua kenapa gua bisa sampe lama banget nggak ngisi di blog. Selain hal-hal di atas, bebrapa hal lain yang mungkin juga turut berperan adalah karena gua nggak menemukan hal-seru untuk ditulis, kadang ada topik tapi gua bego nggak bisa ngembangin, males, dan berbagai hal negatif lainnya. Sebelum penutupan, gua pengen mengingatkan aja sih buat kalian. Nggak ada hubungannya sama patah hati gua, tenang aja. Gua cuma mau bilang kalo kalian punya passion terhadap sesuatu yg positif, jangan berhenti. Bahkan meskipun kalian udah punya kegiatan lain yang profitable. Dia mungkin nggak jadi kerjaan utama kalian, tapi itu bisa jadi hal menyenangkan yang bisa kalian lakukan di waktu senggang untuk mengalihkan sejenak pikiran kalian dari kerumitan hidup yang kalian hadapi.
   Yah, mungkin segitu dulu postingan bersih-bersih beranda yang udah ditumpangi gelandangan dan dibuat camp preman kampung ini. Apa yang gua share mungkin bukan sesuatu yang akan mengubah hidup seseorang. But at least, gua udah berbagi cerita, dan kalaupun misal ada yang mirip, ketahuilah, loe nggak sendiri. ada gua yang merasakan hal yang sama selama beberapa tahun belakangan. Loe nggak akan mati karena ini kok. Buktinya gua masih hidup. Menanggung sakit sih. Tapi yaudahlah. Jangan terus nyalahin orang lain. Pilihan kita di masa lalu juga berpengaruh utk masa sekarang.

Wednesday, November 14, 2018

SPOILER!! FANTASTIC BEASTS: The Crimes of Grindelwald (2018)

1. Credence adalah Aurelius Dumbledore
2. Queenie ikut Grindelwald
3. Abernathy juga ikut Grindelwald
4. Leta Lestrange mati dan sempet bilang suka ke Newt/Theseus (karena mereka berdua berdiri berdekatan, jadi nggak tau ke siapa)
5. Albus Dumbeldore nggak bisa ngelawan Grindelwald karena bikin janji Darah
6. Bertengkarnya dikit
7. Bakal ada Fantastic Beasts ke 3 karena di crimes of grindelwald ceritanya masih belom selesai.
8. Kemungkinan yg diangkat cerita di film ke 3 si Credence atau Janji Darahnya Dumbledore sama Grindelwald