Showing posts with label REVIEWS. Show all posts
Showing posts with label REVIEWS. Show all posts

Wednesday, May 17, 2017

Tugas Akhir News: Portal Berita Abnormal


   Hola, Readers! Apa kabar nih? Semoga baik-baik aja ya. Soalnya pas barusan gua baca-baca berita di internet kayaknya belom ada laporan calon mahasiswa yang kena epilepsi ataupun bunuh diri pasca SBMPTN. Jadi gua anggep kalo kalian baik-baik aja. Gimana kemaren tes nya? Lancar? Kalo dari pengalaman gua dulu, mungkin yang susah itu dibagian Tes Kompetensi Dasar. Soalnya disitu ada matematika nya, dan gua alergi dengan itu. Selebihnya, karena gua ngambil Soshum, baik-baik aja kalo menurut gua. Yah, tapi akhirnya gua tetep nggak lolos sih. Entah karena nilai gua nggak mencapai passing grade jurusan yang gua inginkan atau karena gua masuk pake jalur BIDIKMISI yang notabene persaingannya lebih ketat. Dan disinilah, gua sekarang, duduk manis di depan komputer kantor sambil ngetik post di blog. Jadi gua udah kerja nih? Ya belom, ini kantor tempat gua PKL doank ah. Boro-boro kerja, ini Bab 1 masih menunggu hidayah dari Yang Maha Esa buat ngelanjutin. Oya, kalo ada Readers yang lagi berada di semester akhir di kampusnya, berjuanglah kawan meskipun drama Korea melambai-lambai di depan mata, harga Arcana lebih murah daripada ganti HDD laptop, dan kuota terus menipis gegara konfirmasi dosen yang terus menerus mengaburkan hawa keberadaannya hingga hanya Tuhan dan si dosen sendiri yang tau dia ada dimana pas kita mau bimbingan.
   Ngomongin berita online, sebagian dari kalian mungkin ada yang suka detikcom, UC News, liputan6.com, dan lain sebagainya. Kalo gua sendiri nggak punya 'fetish' kepada situs berita tertentu. Tapi biasanya gua baca detikcom karena disitu seru ada komentarnya. Jadi setelah baca beritanya, gua langsung scrolling ke bagian komentar. Seru soalnya. Bahkan kadang lebih seru daripada berita utamanya. Dan kemaren ini gua dapet rekomendasi dari salah satu temen gua yang juga rajin ngeblog mengenai suatu situs laknat yang entah kenapa waktu itu gua iyain aja buat gua klik. Nggak nyesel sih sebenernya buka situs itu. Cuman, ya, gua merasa sekian menit waktu di hidup gua terbuang dengan membaca sederet artikel nggak jelas yang ada di situs laknat tersebut.

tugasakhir-news.blogspot.com
   Ya, itu alamatnya udah ada kan ya di atas situ? Keliatan kan? Kalo nggak keliatan, ya bersyukurlah. Mungkin kalian memang nggak ditakdirkan buat menyia-nyiakan waktu hidup kalian buat baca artikel lucknut tersebut. Mungkin kalian akan bertanya-tanya apa sih yang bikin blog tersebut laknat. Untuk itu, kalian baca sendiri aja deh. Nggak bakal bikin bunuh-bunuhan diantara temen kok, palingan loe cuma gatel aja pengen nebasin golok ke penulis blognya. Tapi kalo gua harus mereview secara profesional (cieileh), maka gua akan mengatakan bahwa blog berita kampret itu bagus juga buat mengistirahatkan diri sejenak dari penatnya pekerjaan. Kenapa gua jadi kayak ahli yoga gitu ya? Au ah. Ya, pokoknya situs berita itu bagus buat hiburan aja deh. Kalo mau nyari berita serius sekalian aja baca Jakarta Post. Dijamin terpercaya. Bahkan sangking terpercayanya, sampe mengalahkan rasa percaya antara kita berdua. Duh...
   Yah, mungkin cukup sekian dulu buat postingan kali ini. Gua lagi banyak kerjaan. Yah, meskipun nggak ada deadline nya. Tapi tetep aja yang namanya kerjaan kalo ditumpuk terus ditinggal bakalan beranak pinak sampe nelorin cucu dan cicit lalu kita kelimpungan sampe ga mandi 2 hari buat ngerjainnya. Buat yang masih trauma SBMPTN, santai, nanti aja stresnya kalo udah semester akhir. Kalaupun nanti kalian nggak lolos, tenang, masih ada tes lain buat masuk perguruan tinggi. Jangan patah arang karena nggak ketrima di PTN impian. Banyak jalan menuju Roma.

Monday, May 15, 2017

Despacito - Luis Fonsi Ft. Daddy Yankee (Lyrics)

Despacito

Ay!
Fonsi!
D.Y.!

Ohhh
Oh, no, oh, no
Oh
Hey, yeah!

Diridiri dirididi Daddy

Go!

Si sabes que ya llevo un rato mirandote
Tengo que bailar contigo hoy (D.Y.!)
Vi que tu mirada ya estaba llamandome
Muestrame el camino que yo voy, oh

Tu, tu eres el iman y yo soy el metal
Me voy acercando y voy armando el plan
Solo con pensarlo se acelera el pulso
Oh, yeah

Ya, ya me esta gustando mas de lo normal
Todos mis sentidos van pidiendo mas
Esto hay que tomarlo sin ningun apuro

Des-pa-cito
Quiero respirar tu cuello despacito
Deja que te diga cosas al oido
Para que te acuerdes si no estas conmigo

Des-pa-cito
Quiero desnudarte a besos despacito
Firmo en las paredes de tu laberinto
Y hacer de tu cuerpo todo un manuscrito

Sube, sube, sube
Sube, sube

Quiero ver bailar tu pelo
Quiero ser tu ritmo
Que le ensenes a mi boca
Tus lugares favoritos

(Favorito, favorito, baby)

Dejame sobrepasar tus zonas de peligro
Hasta provocar tus gritos
Y que olvides tu apellido

[Daddy Yankee:]
Si te pido un beso ven damelo
Yo se que estas pensandolo
Llevo tiempo intentandolo
Mami, estoy dando y dandolo
Sabes que tu corazon conmigo te hace bom bom
Sabes que esa beba esta buscando de mi bom bom

Ven prueba de mi boca para ver como te sabe
Quiero, quiero, quiero ver cuanto amor a ti te cabe
Yo no tengo prisa, yo me quiero dar el viaje
Empecemos lento, despues salvaje

Pasito a pasito, suave suavecito
Nos vamos pegando, poquito a poquito
Cuando tu me besas con esa destreza
Veo que eres malicia con delicadeza

Pasito a pasito, suave suavecito
Nos vamos pegando, poquito a poquito
Y es que esa belleza es un rompecabezas
Pero pa' montarlo aqui tengo la pieza

Oye!

Des-pa-cito
Quiero respirar tu cuello despacito
Deja que te diga cosas al oido
Para que te acuerdes si no estas conmigo

Des-pa-cito
Quiero desnudarte a besos despacito
Firmo en las paredes de tu laberinto
Y hacer de tu cuerpo todo un manuscrito

Sube, sube, sube
Sube, sube

Quiero ver bailar tu pelo
Quiero ser tu ritmo
Que le ensenes a mi boca
Tus lugares favoritos

(Favorito, favorito, baby)

Dejame sobrepasar tus zonas de peligro
Hasta provocar tus gritos
Y que olvides tu apellido

Des-pa-cito
Vamos a hacerlo en una playa en Puerto Rico
Hasta que las olas griten "Ay, Bendito!"
Para que mi sello se quede contigo

Pasito a pasito, suave suavecito
Nos vamos pegando, poquito a poquito
Que le enseƱes a mi boca
Tus lugares favoritos

(Favorito, favorito, baby)

Pasito a pasito, suave suavecito
Nos vamos pegando, poquito a poquito
Hasta provocar tus gritos
Y que olvides tu apellido

Des-pa-cito


Note:
   Hola, Readers! Yah, tumben banget kan gua ngupload lirik dari bahasa selain Inggris dan Indonesia? Iya, lagi nemu lagu bagus soalnya. Telat banget sebenernya gua. Yah, seperti biasa, gua adalah seekor jomblo yg outdated. BTW, light novel Highschool DXD yang versi Indonesia di Baka Tsuki hampir selesai. Yeaayyy. Setelah gua nunggu setahun, akhirnya... Eh tapi gua kali ini nggak bahas DXD. KIta bahas lirik di atas ya. Iya, jadi itu gua copas. Soalnya kalo mau gua tulis ulang, percuma, gak gua terjemahin juga. Karena gua nggak ngerti. Bahkan gua nggak ngerti itu bahasa Amerika Selatan atau Spanyol. Yang jelas, itu lagunya enak sekalee. Gua nemu lagu ini tadi malem. Nggak nemu secara kebetulan sih. Pas gua buka Billboard itu selalu mendapati lagu Despacito ini bertengger di atas. Makanya tadi malem gua cari lagunya karena gua penasaran. Dan ternyata enak juga. Asik dibuat joget-joget. Terus juga gua dengerin versinya Boyce Avenue dan itu... gimana ya? Enak tapi... agak kurang latin sih kalo kata gua. Ya gitu deh pokoknya. 
   Setelah gua barusan browsing di web lain tentang arti lirik ini, nggak jauh-jauh dari percintaan orang dewasa lah intinya. Yang belom 18 nggak usah ikut yah... Belajar aja, besok kan SBMPTN. 

Wednesday, April 26, 2017

JustHearIt: Online Music Streaming App

   What's on your mind when someone mentioned "music streaming apps"? Most of you will think about Spotify and Joox at once. Still, there are so many music streaming apps besides those two. And what i'm going to review today is, probably, the lightest one. I found it when I was surfing on the internet yesterday. That was because my smartphone specs was so lame that i can't even install Spotifiy, Joox, Deezer, and other famous apps which requires big RAM to operate it. Then, I read several articles about music streaming apps and found JustHearIt among them.


   At the first glance, I was not sure whether I'm going to install it or not because my RAM and ROM is not sufficient for the first two apps (Joox and Spotify). But then I read the information and was so surprised because its uninstalled form is just 3MB. Then I clicked install and prayed that this time my smartphone would be able to install this app. It's successfully installed! And today is my second day using this app. So far, I think I'm going to rate 3 stars for this app. This is due to its requirement on high internet speed to stream the music. So, it's like YouTube. The difference is that this app is only for audio.
   My favorite thing from this app is that we only need internet connection to listen to the songs we have saved in our online playlist. We do not need to provide large space memory. And we can play the songs on PC by logging in to our account.

Monday, April 3, 2017

Silverfin - Charlie Higson (Young Bond Series Book 1)

   Hola, Readers! Apa kabar siang ini? Baik? Ato masih mendongkol karena semalem nggak nyenyak tidur dan tau-tau sekarang udah hari Senin? Sama, Guys. Gua semalem juga gitu. Nggak nyenyak tidur gua gegara ada teror kecoa terbang di depan kamar. Bayangin aja ada 3 kecoa berukuran gede yang sliweran di depan kamar gua, anjir dan kalo gua nutup pintu kamar biar kecoanya nggak masuk, sinyal wifinya ikutan terhambat. Kan dilema banget tuh. Terus, yang bikin gua nggak bisa tidur lagi adalah karena gua kebelet pipis sedangkan air kamar mandi kalo tengah malem mati. Anjing lagi. Bayangin jam 2.30 gua ngempet pipis sampe subuh, tapi akhirnya ketiduran sehingga nggak jadi pipis, dan gua cuman tidur beberapa JAM! Argh! Tapi yaudahlah ya. Kita emang nggak bisa dapet seminggu yang sempurna. Nothing's perfect. Ya tapi nggak pake kecoa terbang juga!
   Nah, kali ini gua akan mereview sebuah buku yang dengan susah payah gua cari dan akhirnya ketemu (dalam bentuk pdf. wkwkwk). Judulnya Silverfin, karangan Charlie Higson. Sebagian dari kalian mungkin agak tidak familiar dengan Young Bond Series karena yang difilmkan adalah doi versi dewasa dan ganteng sekalee (apalagi kalo yang main Daniel Craig). Di Young Bond Series ini ada 5 buku, dan Silverfin ini adalah yang pertama. Kayaknya sih serial ini udah terbit novelnya dalam Bahasa Indonesia, cuman pas kemaren gua beli itu cuman dapet yang seri 2 sama 4. Untuk seri 1 dan 3 gua udah nemu pdf nya, dan yang seri 5 belom nemu sama sekali. Buat yang belom tau, sesuai judulnya, Young Bond Series ini bercerita tentang petualangan James Bond di usia sekolah. Kan kalo di film muncul-muncul udah hebat tuh, bagi yang pengen tau masa lalunya dia kek apa, silahkan baca Young Bond Series. Jadi di serial ini akan diceritain kehidupan James Bond muda mulai dari kehidupan dia di sekolah dan petualangan-petualangan yang menyeret dia sampe menjadi seorang James Bond yang kita kenal sekarang.


   Langsung aja yuk. Di Silverfin ini, musuh James Bond cilik kita adalah Lord Randolph Hellebore, warga negara AS, bos pabrik senjata (temennya Andrew Bond, bapaknya James), dan seorang ilmuwan yang sedang mengembangkan proyek senjata biologis. Silverfin sendiri adalah nama proyek senjata biologisnya yang kemudian digagalkan oleh James Bond dan teman-temannya. Cerita ini bermula dengan hilangnya seorang anak, namanya Alfie Kelly, yang lagi mancing di danau deket kastilnya Lord Hellebore secara misterius. Sejarahnya James Bond bisa keikut di kasus ini adalah ketika dia ketemu sepupunya Alfie di kereta, yang namanya Red Kelly. Mulai itu mereka jadi temen karena James bantuin si Red ini numpang secara ilegal di keretanya. Pas James lagi liburan di rumah Pamannya, dia ketemu lagi sama si Red dan mereka pun cerita-cerita tentang hilangnya Alfie. Karena si James curiosity nya tinggi sekali, akhirnya dia menyelidiki dan memata-matai kastil itu bareng sama Red dan seorang cewek berkuda yang gua lupa namanya (maapkeun ya). Klimaks ceritanya adalah ketika James ketangkep nyusup di kastil dan dibawa ke lab nya si Lord Hellebore buat dijadiin kelinci percobaan. Disitulah terkuak apa senjata biologis yang dimaksud dan seberapa jauh perkembangannya, serta fakta bahwa Alfie Kelly beneran jadi korban dari eksperimen itu.
   Selain bercerita tentang proyek Silverfin itu, novel ini juga bercerita tentang kehidupan James di sekolah berasrama, Eton (yang menurut gua mengingatkan kita kepada Hogwarts sekilas) dan cerita tentang orang tua James (yang dari awal cerita udah meninggal sehingga James tinggal secara berpindah-pindah dari satu bibi ke saudara orang tuanya yang lain waktu liburan). Disini juga diceritakan bahwa James mulai tertarik sama dunia mata-mata ketika Pamannya, Max, cerita pengalaman dia sewaktu jadi mata-mata. Di novel ini gua juga baru mengetahui bahwa James kecil adalah anak-anak biasa dengan kekhawatiran yang ada di anak-anak seusianya. Kan kalo di film kita selalu disuguhi James Bond yang pinter, licik, berani mati, womanizer, dan hal hebat lainnya. Nah di Silverfin ini kita bisa tahu kalo James Bond waktu anak-anak bukanlah seseorang yang menakutkan seperti sekarang. Dia bahkan nggak terlalu pinter juga sebenernya. Di sekolahnya, mungkin cuma mata pelajaran bahasa sama atletik yang dia kuasai. Intinya, James Bond kecil adalah seekor anak yang bener-bener biasa. Yang membuat dia selalu terseret masalah adalah keingintahuan atau curiosity nya yang gede sehingga dia selalu gatel pengen mecahin masalah yang menurut dia ganjil.
   Gua saat ini sudah menyelesaikan baca seri 1 dan 2. Untuk seri 3 dan 4, masih progress. Tunggu aja. udah sama-sama hampir tamat kok. Yang menjadi kendala dalam namatin novel itu adalah karena seri 1 dan 3 yang gua miliki adalah Bahasa Inggris, sehingga agak sedikit lama buat mencerna artinya. Yah, mungkin cukup sekian dulu postingan kali ini. Ntar deh gua terusin review buku lainnya yang bagus. See You!

Wednesday, March 29, 2017

Review Versace On The Floor (Bruno Mars)

   Hai, Readers! Apa kabar nih? Gimana habis liburan kemaren? Ato ada yang diem aja di kamar sambil leyeh-leyeh nikmatin wifi dan kasur? Kan Nyepi tuh kemaren. Gua sendiri sih kemaren cuman keluar sebentar buat beli makan pas jam 2 sore gitu soalnya laper udah nggak nahan. Males sebenernya ketemu sinar mentari sore (cieh). Secara gitu, gua kalo keluar terus kena matahari itu kayak vampir, Guys. Kebakar. Wkwkwkwk. Ya nggak seekstrem itu sih. Yah, pokoknya gua kemaren itu agendanya cuman leyeh-leyeh manjah sambil main hp. Dan, ketika gua mampir ke akun Instagramnya si Reza 'Arap' Oktovian, doi upload video dance bareng ceweknya make lagu Versace On The Floor nya Bruno Mars. Segera setelah itu gua download lagunya dan gua dengerin. And now, i'm going to review it.
   What i can say is that this song's melody is great. Mellow-mellow lumer gurih gimana gitu. Hehehe. Susah jelasinnya karena gua nggak ahli di bidang musik. Pas liat si Arap ngedance make lagu ini, enak aja gitu. Cocok loh buat lagu sebelom tidur. Karena gua suka, tadinya gua bermaksud untuk nulis liriknya di blog sini. Tapi kok setelah gua liat liriknya di internet, sepertinya gua tulis reviewnya aja deh. Nggak kuat Abang dek nulisnya. With a very high curiosity, barusan gua browsing liriknya di AZ Lyrics, dan... yah, kalian browsing aja sendiri deh. Intinya, ada banyak kalimat berlabel parental advisory di lagu itu. Yah, emang banyak sih lagu yang isinya kek gitu. Tapi biasanya sih cuman diselipin ke reff atau beberapa bagian lainnya aja. Nah ini kayaknya hampir keseluruhan.
   Then, ketika gua buka Google Translate buat nyari artinya Versace On The Floor yang gua duga sebagai sebuah frase asing gitu yah, ternyata kata Versace tetep Versace. Gua bingung donk. Setelah gua browsing apa itu Versace, ternyata itu merk clothing dari Italy. Yah, kek semacem Prada, Gucci, LV gitu deh. So, Versace On The Floor means (kurang lebih): baju yang bertebaran di lantai. Yang udah gede tau kan ya arah lagu ini kemana kalo udah arti judulnya gitu? Makanya gua agak sedikit ragu mau nulisin liriknya. Yang susah bukan nulisin lirik aslinya (karena tinggal copas), tapi terjemahannya itu loh. Karena kalo menurut gua, lirik yang seperti itu biarlah seperti itu. Dan emang lebih bagus kayak gitu. Begitu juga dengan Versace On The Floor. BTW, lagu ini cocok for those who are going to get laid tonight. Dan jangan coba-coba nyanyi lagu ini ketika lu nembak cewek. Mungkin cewek yang nggak paham bakal mewek karena melodinya bagus. Tapi bagi yang paham, awas digampar lu.
   Yodah, segitu dulu kayaknya review nya. Nanti deh gua akan upload terjemahan lirik lagu lainnya aja. Ada usulan lagu mungkin? Soalnya lagu gua baru kemaren gua hapusin karena sudah berbulan-bulan nggak diganti. See you di postingan berikutnya yah! Bye!

Friday, March 17, 2017

Kucing Bikin Darah Tinggi



   Hola, Readers! Gimana kabar hari jumat ini? Sehat? Ataukah ada sebagian dari kalian yang sekarang lagi kumat ayannya karena semalem pas malem jumat kalian diteror oleh kenangan mantan? Atau bahkan ada yang sekarang matanya lagi belekan karena semalem ngintipin tetangga yang lagi berbuat yang iya-iya? Semoga semua sehat deh ya. Kasian tau, udah jomblo, epilepsi, belekan pula. Gimana mau mewujudkan cita-cita memberantas jomblo kalo muka aja kayak cucian kotor kecipratan aer ujan di jalan? Well, kali ini gua hadir dengan postingan mengenai betapa berbahayanya seekor kucing ternyata.


   Ada yang kenal sama gambar kucing yang kedua nggak? Semoga belom ya. Atau mungkin ada yang merasa pernah liat kucing ini di suatu tempat di deket rumah kalian? Impossible lah. Kalo ada yang merasa liat kucing ini sliweran di YouTube mungkin banyak. Secara, kucing artis getoohh. Nggak level main di deket tumpukan ikan asin. Cuih! Mungkin dari kalian ada yang nanya: terus apa yang salah dengan kucing lucu, imut, nan menawan itu sampe dikategorikan berbahaya? Wohooo, masih inget pepatah 'Don't Judge A Book By Its Cover'? Begitulah intinya. Meskipun kucing ini terlihat polos menggemaskan, percayalah, mantan kalian lebih polos daripada kucing ini. Gambar di atas itu suman hasil crop-nya aja. Nih gua kasih yang full.


   Hayo loh. Udah pada bisa nebak nggak ini ntar ending postingannya kek gimana? Kalo kalian adalah Readers yang cerdas dan tanggap kayak dedek bayi di iklan susu formula, saat ini kalian mungkin udah menemukan sisi berbahaya dari kucing imut ini di suatu postingan blog lain. Tapi bagi yang sama sekali nggak punya gambaran mengenai Neko-Chan imut ini, simak postingan ini sampe selesai.



   Kalo ini tau donk siapa? Iya, ini Arap. Dan tolong jangan tanya asal usul nama Arap diambil darimana padahal mukanya nggak ada unsur Arab nya sama sekali. Jadi ceritanya, semalem gua marathon nontonin video gamingnya Arap pas dia lagi main Cat Mario. Sebenernya dia maen itu udah lama. Sekitaran 3-4 tahun yang lalu gitu. Jadi gua termasuk penonton yang outdated sekaleee. Ya tapi nggak papa lah. Namanya juga baru punya waktu dan baru tertarik liat. Temen-temen gua sebenernya udah merekomndasikan cat Mario nya Arap ini udah dari lama karena seru katanya. Tapi waktu itu gua berpikiran bahwa jalan ceritanya pasti sama aja kayak Mario Bros karena emang sekilas tempatnya sama. Cuma beda karakter aja. Nah, baru beberapa hari ini di kost, karena suasana gabut banget sehabis pulang kerja, gua mulai menggali deh itu video-video gamingnya Arap. Soalnya gua suka sekalee kalo dia yang main. Rame, enerjik, dan F words nya itu loh banyak banget. Meskipun bikin kuping sakit sih kalo disetel keras-keras, tapi asyik bet dah.


   Ini adalah salah satu scene yang kampretnya minta ampun. Bisa-bisanya gituloh bukitnya ada durinya gitu. Kalo yang pernah main Mario Bros pasti nggak akan menemukan tempat sekampret ini. Tapi di Cat Mario, semua bisa terjadi. Bahkan sesuatu yang nggak bisa dibayangkan pun terjadi gitu loh di Cat Mario. Gua berpikir apakah si pembuatnya ini adalah seekor manusia kurang kerjaan yang kebetulan aja pinter bikin game sehingga dia menyusupkan jebakan-jebakan yang nggak sempet terpikirkan oleh developer game lainnya. Gila tau pas enak-enak jalan tiba-tipa bukitnya ngeluarin duri kayak Wolverine gitu.


   Ini juga kampret banget. Bisa-bisanya ada jebakan invisible di langit coba? Kalo kalian liat videonya, kalian nggak bakal menyadari apa-apa karena emang nggak ada hint apapun yang menunjukkan bahwa itu adalah jebakan. Bayangin aja kalian jalan dengan santai gitu tiba-tiba pas kalian loncat ada langit jahat yang muncul padahal tadi nggak ada! Anying tau game ini. Gua nggak bisa nyalahin Arap yang swearing nya banyak sekale pas main game ini melebihi dosis yang biasanya. Karena emang ngeselin banget gituloh. Gua bahkan curiga kalo yang main game ini adalah cewek mungkin dia bakalan ngambek ke pacarnya sampe seminggu kedepan karena nggak bisa sampe ke check point.


   Terus ada juga gitu di stage yang lain, kalo loe nyundul kotak yang ada label tanda tanya nya, loe bakal ketemu sama PSY versi kartun yang nyanyi Gangnam Style. APA COBA MAKSUDNYA?! Dan kalo loe nyentuh si PSY ini, loe bakal mati. Terus apa gunanya dia coba?! Ada juga yang pas kotaknya diinjek keluar Spongebob dari bawah air dan kalo loe kena dia bakal mati juga. TAI lah ya game ini. Masa nyentuh ini itu aja mati. Bahkan kalo loe ketemu jamur yang loe sundul dari kotak, jangan dimakan! It's a trap. Salah satu jamur yang dimakan Arap bisa bikin si kucingnya ini mengecil sampe nggak bisa lompat ngelewatin kotak. Padahal kalo di Mario Bros, makan jamur bikin gede kan? Ini kagak! Edan emang yang bikin game ini. Makan bunga yang muncul dari kotak juga jangan. It's a trap too, Readers. Itu bukannya bikin kita bisa nembak malah bikin mati. 
   Gua kasih tau nih ya, game ini nggak recommended buat orang yang punya penyakit jantung, stress, dan patah hati. Karena game ini bisa menyebabkan muncul uban, ngambek nggak jelas, swearing F words selama main, pengen banting keyboard, dan pengen bunuh orang. tapi kayaknya game ini cocok buat penderita tekanan darah rendah karena tekanan darah mereka bakal melonjak setelah mereka namatin 1 stage dari game ini. 
   Mungkin sekian dulu review dari gua. Terima kasih udah jadi pembaca yang setia di blog gua. Oh iya, gua belom punya hari jadi blog nih kayaknya. Eh tapi nggak papa sih. Ngikut hari ulang tahun gua aja. Yaudah ya kalo gitu, see you di postingan berikutnya. Bye!

NB: Selamat buat Arap karena subscribernya nembus 1 Juta. Udah telat banget sih ngucapinnya. Tapi yaudahlah. Sekali lagi, Congratulation. Readers juga gua rekomendasikan buat subscribe channelnya Reza 'Arap' Oktovian. Tapi inget, hanya untuk yang berusia diatas 18 tahun.

Monday, April 25, 2016

Mantengin Grown Ups 2

   Hai, Readers! Masih tetep melek ato udah tepar dari tadi? Gua dateng lagi nih. Karena ternyata gua belom bisa tidur. Jadi, daripada nganggur, gua bikin postingan aja lah. Ini tentang film yang kemaren malem gua liat, Grown Ups 2, yang sumpah bikin ngakak banget.


   Jadi ini ceritanya tentang sekumpulan bapak-bapak yang mencoba buat kembali bersenang-senang kayak waktu mereka masih sekolah dulu. Banyak hal yang udah mereka alami semenjak jadi orang tua. Mulai dari mengalami masalah rumah tangga standar, sampe ke bebrapa masalah yang bikin hubungan mereka dan anak-istrinya jadi runyam.
   Gua sendiri udah 2x liat film ini. Dan yang bikin gua tertarik adalah munculnya Taylor Lautner. Gua sih sebenernya nggak sengaja waktu pertama kali liat film ini. Soalnya watu itu lagi nggak ada acara tv yang bagus, jadinya gua pindah channel ke Trans TV dan nemuin film ini lagi diputer dapet separo. Karena pas yang muncul waktu itu adalah adegannya si Taylor, akhirnya gua nggak pindah-pindah channel karena gua penasaran sama doi. Soalnya yang gua tau, selain main di Twilight, doi main di Tracers. Kok rasanya gua kudet sekali ya?


   Disini, si Taylor ini berperan jadi anak kuliahan yang gabung di persaudaraan Kappa Eta Zigma. Si Taylor ini diceritakan jadi kek semacam leader dari persaudaraan tersebut yang nggak terima waktu Adam Sandler dan temen-temennya mau renang di danau deket pertambangan buat mengenang masa-masa mereka sekolah.
   Di akhir cerita, si Taylor dan temen-temen se-asramanya dateng ke pesta reuni Adam Sandler dan temen-temennya karena mereka menduga bahwa yang ngerusak dan mencorat-coret asrama mereka adalah kelompoknya si Adam Sandler. Tapi kemudian anak dari temennya si Adam, Higgins yang ngaku kalo dia yang udah ngerusak asramanya si Taylor. Kemudian bentroklah dua kelompok beda usia itu di halaman rumahnya si Adam. 'Pertempuran' itu akhirnya dimenangkan oleh kelompok tetua karena mereka punya sodara atau kerabat yang hebat yang bisa bantuin mereka.


   Si Adam Sandler sendiri harus melawan Taylor dengan susah payah karena emang umur dan skill mereka udah beda. Tapi si Adam ini bisa memenangkan duel tersebut setelah anak bungsunya yang cewek ngasih Taylor boneka monyet yang bisa memancing rusa buat nyeruduk. Karena Taylor udah tumbang, otomatis anggotanya yg lain segera ngacir dan para orang tua awesome nan binal itu kembali ke kehidupan mereka.
   Film ini pas banget deh buat loe semua yang lagi pengen ngakak karena temanya emang komedi. Gua jamin, adegannya kampret-kampret sekalee. Yaudah ya, mungkin sekian dulu reviewnya. Lanjut ntar kalo gua nggak males, dan peralatan mendukung. See you di postingan berikutnya!

Perihal Bakmi Mewah

   Hai, Readers! Apa kabar? Siang-siang gini pasti pada molor semua ya? Hmm, wajar sih. Soalnya gua juga capek banget abis kuliah hari Senin ini. Jadi bawaannya pengen tepar mulu. Tapi sebelom gua pingsan, gua mau mengulas satu topik seru nih, Guys. Apalagi kalo bukan masalah... mie instan! Gua yakin begitu denger frase "mie instan", Readers sekalian yang anak kost kayak gua langsung keroncongan. Tenang. Masih ada Energen kalo kantong udah nggak mampu beli Indomie.



   Jadi, kemaren sore itu gua dan Emak serta adek-adek gua lagi penasaran banget sama yang namanya rasa dari Bakmi Mewah. Soalnya emak gua kan orangnya gampang banget tertarik sama iklan. Jadinya, kita pun beli 1 pcs dan masak dengan segudang ekspektasi. Seperti biasa yah, di iklan emang segala sesuatu terasa seribu kali lebih menggoda ketimbang aslinya. Begitupun dengan mie instan mahal yg satu ini. Dengan harga RP6.500 per satu bungkusnya, gua sebagai anak kos menganggap itu mahal. Bayangin aja, dengan uang segitu, gua udah bisa beli Indomie rasa apa aja sebanyak 3 bungkus.
   Waktu pertama kali buka bungkusnya, rasa pesimis gua muncul nggak karu-karuan ketika gua pegang sachet isi daging ayam dan jamurnya. Tipiiisss banget sachetnya. Bahkan hampir kayak shampoo Dove yang seribuan. Kemudian adek gua yang pertama langsung masak mie-nya di dapur sementara gua dan emak belom berhenti "mengagumi" sachet dagng ayam yang memprihatinkan itu. Setelah mie nya masak, kitapun mengikuti prosedur yang ada di TV. Dan...walla! Jadilah semangkok Bakmi Mewah dengan taburan daging ayam yg lebih mirip gumpalan upil di atas mienya.


   Agak kecewa juga sih ngeliat ayamnya nggak sebanyak yang gua bayangin. But it's okay lah selama rasanya nggak parah-parah amat. Tapi ternyata setelah gua makan, rasanya pun ya... yaudahlah ya. Gua nggak bisa jelasin. Rasanya asin, Guys. Tapi asinnya itu beda sama asin dari bumbu mie kebanyakan. Entahlah. Berhubung gua dilahirkan untuk jadi penampung makanan, akhirnya tandaslah semangkok Bakmi Mewah tersebut meskipun asin-asin geli enak gimana gitu. Dan setelah makan, gua jadi agak merasa bersalah telah mengkhianati Mie Sedaap Rasa Soto dan Indomie Rasa Kaldu Ayam gua yang nangkring di lemari. Oh, mie instan langgananku, inikah karma yang kau berikan terhadap penghianatanku?
   Yaudah deh, kayaknya sampe sini dulu. Semoga bisa jadi bahan pertimbangan buat anak kos. See you di postingan berikutnya ya!

Friday, April 22, 2016

Main Akinator, Jin Digital Yang Sotoy Sekali


   Hai, Readers! Apa kabar? Kali ini gua hadir dengan review tentang game kampret, Akinator. Sebagian dari kalian mungkin udah ada yang sempet mainin game ini. Soalnya game ini bukan game yang baru-baru banget. Bahkan gua liat videonya bang Edho Zell, tertanggal Juli 2015. Jadi mari kita simpulkan bahwa ini game lawas yg baru kemaren gua ketahui dan baru sekarang gua tulis reviewnya.
   Kesan pertama yang gua dapet ketika mainin game ini adalah betapa kampretnya si Jin ini yang entah kenapa tebakannya sering bener. Tapi gua sempet ngalahin doi sekitaran tiga kali, jadi gua anggap bahwa game ini masih manusiawi lah.
   Gua mainin game ini berbekal hape android punya junior gua yang gua banggakan meskipun mukanya mirip muntahan, Ula N. Muntaza (ulamuntaza.blogspot.com). Jadi ceritanya tadi malem pas gua maen ke kamarnya, doi menitipkan hapenya ke gua duat di cas, soalnya dia kayaknya nggak bawa charger (dia nggak niat banget gitu loh punya hape). Dan doi juga mengijinkan gua memainkan aplikasi apapun di hapenya sebagai tanda terima kasih. Oke kalo gitu, liat aja nanti. Gua bakal bully dia dengan membacakan chat dia sama mantannya. Huehehehe... mantav!
   Kembali ke Akinator. Semaleman gua cekikikan main itu karena dia kok bisa-bisanya bener banget. Ya meskipun gua tahu bahwa itu di dasarkan pada database dia, tetep aja asik banget ketika ada sesosok Jin digital yang seakan-akan serba tahu tentang siapa yang gua pikirin. Tapi ketika kita memikirkan karakter yang bukan public figure ataupun tokoh kartun, si aplikasi ini bakal jawab "classmate" atau "family".
   Game ini sangat recommended buat mereka yang sangat iseng pengen ngomong dengan aplikasi yang mirip Simsimi. Ato bahkan yang jojo with too much free time kayak gua juga bisa maen game ini daripada stalking akun-akun mantan.
   Yaudah lah ya. Kayaknya cukup sekian dulu review nya. Soalnya pacar gua bermasalah beneran sama harddisknya sehingga nggak bisa dipake lama-lama. See you di postingan berikutnya!

Tuesday, March 22, 2016

Mantengin Project X

   Hai, Readers! Apa kabar? Lumayan lama juga nih gua nggak nulis. Tapi ini bukan berarti kemalasan gua kambuh kek biasanya, Guys. Tenang aja. Gua lagi banyak trouble nih yang menyebabkan tingkat produktivitas tulisan gua menurun drastis. Jadi, si pacar gua rusak, entah itu karena ada masalah sama hdd nya ato apalah, yang jelas si doi nggak bisa start up sehingga otomatis, gua juga nggak bisa nulis make doi lagi. Nggak tau deh kapan mau gua benerin. Uang kamar juga lagi nunggak sekitaran 4 bulan, Guys, jadi ketika gua seharusnya udah dari kemaren-kemaren bawa si pacar gua ini ke tukang servis jadi nunda-nunda terus soalnya gua takut ganti hdd yang biayanya bisa sekitaran 500rb ato lebih. Selain itu, gua juga baru sembuh dari sakit. Gua kena sore throat selama semingguan ini, sehingga nafsu makan gua juga  nggak bener, dan badan gua lemes juga akhirnya sampe kerjaan di rumah cuma tiduran.
   Buat Readers yang udah merindukan tulisan gua, nih, gua hadir lagi menulis dengan laptop pinjaman dari anak kamar sebelah yang baik hati banget. Kali ini yang mau gua bahas nggak berat kok, cuman review film aja. Soalnya selama seminggu diem di rumah menikmati sakit yang mendera, meskipun nggak sesakit waktu dia ninggalin gua, kerjaan gua cuma tiduran dan nonton TV.





  
   Project X adalah film beruntung yang bakal gua review kali ini. Kalo gua boleh bilang, film ini  mungkin adalah film paling kampret yang pernah gua tonton selain 21 dan 22 Jump Street. Film ini, entah gimana caranya, bikin gua mangap dan nggak habis pikir dengan jalan ceritanya. Gimana ceritanya gitu, pesta ulang tahun sweet seventeen seekor anak remaja cupu bisa jadi pesta paling greget yang pernah gua tau? Bahkan SWAT sampe turun tangan buat beresin kekacauan yang terjadi.


      Loe perhatiin deh cowok yang make rompi di atas. Doi adalah mastermind dari semua kekacauan yang terjadi. Berawal dari ide gilanya doi buat menjadikan pesta sweet seventeen nya si Thomas Kub (tengah), temen doi yang bukan Mr. Popular di sekolahnya, menjadi pesta yang nggak bakal bisa doi lupakan dalam hidupnya. dan itu semua emang terwujud pada akhirnya, Guys. But in an insane way. Doi dengan kampretnya ngundang DJ, nyebarin kabar pestanya ke radio lokal, beli berbagai macam minuman keras dan drugs, dan berbagai persiapan pesta yang greget lainnya. Padahal bokapnya si Thomas itu udah mewanti-wanti doi buat ngundang nggak lebih dari 20 orang.





   Pada akhirnya yang dateng bahkan lebih dari 200. Soalnya tiap orang yang mereka undang bawa temennya, temennya bawa temen lain lagi, dan gitu aja terus sampe Linkin Park ngeluarin album dangdut. Si orang tuanya Thomas ini untungnya lagi keluar sampe Minggu, Sehingga Thomas dan temen-temennnya bebas selama weekend mau ngapain aja. Tapi, kebebasan itu nggak lantas bikin Thomas seenaknya. Doi masih berusaha buat nggak keluar batas di pestanya, soalnya kan doi cupu banget, dan juga takut tetangga pada komplain. Tapi, ya, namanya juga tamu sebanyak itu, meskipun udah berusaha buat nggak rusuh, tetep aja pada akhirnya kacau balau. Rumah yang tadinya kekunci rapat biar nggak dibikin berantakan sama para tamu pun akhirnya jebol juga. Tamu-tamunya Thomas, yang bahkan sebagian besar nggak doi kenal, bahkan masukin seekor orang cebol ke dalem oven di dapur.


      Ini dia wujud manusia cebol yang baru dikeluarin dari oven. Saking keselnya, bahkan si orang cebol ini masukin mobil kesayangan bokapnya Thomas ke kolam renang! Gile emang. Padahal sebelom berangkat ke luar kota, si bokap ini udah berkali-kali bilang ke Thomas buat nggak usah nyentuh-nyentuh mobil si bokap.



   Kasian banget sih endingnya guys, soalnya si Thomas ini jadi terkena 6 tuduhan berbeda akibat pestanya keluar batas, bahkan sampe membakar rumah-rumah di sekitarnya. Emang bukan salah si Thomas sih. Ini murni kesalahannya si Costa (cowok yang make rompi di atas) yang dengan kampretnya nyolong hiasan kurcaci berisi sabu-sabu dari rumah seorang bandar narkoba kenalannya waktu mereka beli drugs buat suguhan pesta. Karena si bandar ini marah besar, doi sampe bawa-bawa flame thrower ke pestanya Thomas, dan ngebakar habis rumah Thomas dan tetangga-tetangganya.





   Polisi sebenernya udah 2 kali dateng. Cuman, yang kedua kalinya, mereka dilemparin pake botol-botol sama tamu-tamunya Thomas sampe akhirnya si Flamethrower Guy ini muncul dan SWAT pun turun tangan. Sumpah, kayaknya nggak bakal abis-abis deh kalo gua jelasin panjang lebar di sini. Soalnya ceritanya sumpah greget banget. Mending Readers semua download sendiri aja filmnya di 4shared ato di manapun yang elu suka dan liat baek-baek betapa kampretnya film ini.
   Saran gua, setelah nonton film ini, jangan sekali-kali lu berani mempraktekannya di rumah, soalnya gua tau banget kayak apa emak-emak di Indonesia itu. Mungkin sekian dulu ya postingan kali ini. Soalnya ini aja kayaknya udah panjang banget. See you on the next post!

Friday, March 4, 2016

Final Bola Voli Porseni Polije

   Hai, Readers! Apa kabar? Kalo ada Readers yang dari Polije, apa kalian tadi malem sempet dateng ke GOR Perjuangan 45? Soalnya tadi malem itu sumpah, rasanya tuh GOR jadi rame banget, dan pastinya ada banyak bendera dari berbagai jurusan. Kenapa bisa gitu? Soalnya di situ tadi malem lagi ada pertandingan final bola voli putra-putri. Kalo loe pengen tau gimana pertandingannya, gua mungkin cuma bisa jawab dengan satu kata: awesome!


   Ini adalah pertandingan final pertama tadi malem, bola voli putri dari tim Jurusan Kesehatan VS Jurusan Produksi Pertanian. Pertandingannya lumayan lah, cuma, entah kenapa Jurusan Kesehatan kurang begitu greget tadi malem. Banyak banget pemain utama yang loyo sehingga banyak terjadi error di lapangan. Sedangkan Jurusan Produksi Pertanian tampil trengginas dengan banyak melakukan smash tajam, padahal mereka cewek. Koordinasinya juga bagus, sehingga smash dari pemain andalan Jurusan Kesehatan, Dhea, yang biasanya nggak terbendung jadi banyak di blok dan menghilangkan kesan mematikan dari smash tersebut. Hasilnya jelas, Jurusan Produksi Pertanian menang telak 3 set. Foto di atas adalah foto dari juara kedua kita, Jurusan Kesehatan, soalnya gua belom dapet foto yang dari Jurusan Produksi Pertanian.
   Beralih ke voli putra, secara greget Jurusan Teknik kalah dari Jurusan Teknologi Pertanian dengan skor 1-3 (4 set). Sebenernya nggak mengherankan sih kalo mereka kalah, soalnya dibandingkan tim lawan, Jurusan Teknik kurang bisa menghandle smash dari Jurusan Teknologi Pertanian. Kedua tim punya smasher yang sama-sama handal, namun seperti yang gua bilang barusan, Jurusan Teknik belom bisa sepenuhnya menghandle smash yg datang. Permainan kedua tim begitu greget, soalnya didukung suporter yang super juga daru jurusan masing-masing. Gua sendiri dateng buat mendukung Jurusan Teknik tadi malem. :D


   Yang menjadi pusat perhatian penonton tadi malem mungkin smasher dari kedua tim. Soalnya mereka emang pada dasarnya pemain inti Tim Bola Voli Putra Polije, sehngga smashnya bener-bener bukan sesuatu yang harus sering-sering diterima oleh tangan manusia. Soalnya keras dan tajem banget, Guys. Dan adu smash itu bener-bener bikin panas suasana.


   Nomer 17 ini adalah smasher favorit gua dari Jurusan Teknik. Namanya Jhoni Perkasa. Dan emang sesuai banget sama namanya, smash-nya bener-bener perkasa, dan sayangnya, di last minute, dia melakukan smash terlalu keras padahal udah hampir game point. Sangat disayangkan sih, cuman ya, yaudahlah. Mungkin main 4 set lebih baik daripada harus maksain 5 set padahal besoknya masih kuliah. Untuk smasher yang dari Jurusan Teknologi Pertanian, gua minta maaf banget nggak bisa nampilin soalnya gua kekurangan info dan foto juga. Tapi yang gua tau doi bernomor punggung 10.


   Diatas adalah perolehan medali sementara yang gua download dari akun instagram Jurusan Teknik. Gua sendiri kurang tahu ini udah termasuk hasil yang tadi malem ato belom, soalnya akun Instagram BEM Polije sendiri nggak tiap hari update, dan yang diupdate tadi pagi pun mengenai Closing Ceremony untuk nanti malem.


   Yuk, yang nanti malem nggak ada acara, silahkan merapat ke Polije. Lumayan lah buat hiburan di Friday Night kalian daripada ngendon terus di rumah. Gua sendiri kalo nggak ada acara ntar malem mungkin bakal liat juga soalnya ada temen gua yang mau tampil di situ, si magician Fajar Woldstenholme yang namanya di bawah sendiri itu.
   Yaudah kalo gitu, mungkin cukup sekian postingan kali ini. See you di postingan selanjutnya!

Wednesday, February 24, 2016

Porseni Polije 2016

   Hai, Readers! Apa kabar nih? Apakah loe semua lagi pada kena flu? Soalnya beberapa minggu terakhir ini ujan emang terpantau deres lancar tiap sore. Sehingga gua sering kedinginan dan kadang keujanan begitu pulang dari kampus sore-sore. Selain bikin sakit, ujan juga berpotensi meningkatkan intensitas alay dan galau harian. Gimana nggak mau gua bilang alay kalo tiap ujan, di Instagram banyak banget orang upload foto dengan caption yang ah sudahlah.


Menenangkan jiwa pala lu peyang? Padahal, in real life, kalo ujan udah turun itu yang kepikiran pertama kalo nggak jemuran ya helm di parkiran luar. Soalnya gua mesti kayak gitu. Tapi tenang aja, nggak semua orang pas ujan upload foto-foto alay dengan caption yang menggelikan kok. Ada juga beberapa manusia yang captionnya ngena banget buat jomblo kayak gua ini.



Nggak salah sih yang bilang kalo ujan itu adalah cuaca yang rentan kenangan. Soalnya begitu hujan turun, loe kan biasanya nggak bisa kemana-mana tuh. Terpaksa deh lu diem aja di kamar yang mana biasanya pikiran kita tiba-tiba aja dengan kampretnya flashback ke masa-masa indah dengan dirinya. Eaaa... Eh kok jadi ngomongin ujan sih?
   Oke Guys, di postingan kali ini gua bakal sedikit ngebacot tentang PORSENI Internal di kampus gua yang sekarang sedang berlangsung. Cabor dan seni yang diperlombakan nggak terlalu banyak sih. Di cabang seni ada seni membaca puisi dan seni vokal. Sedangkan untuk olahraga ada basket, futsal, bola voli, sepak bola mini, bulu tangkis, tenis meja, catur, dan lainnya yang gua lupa.


   Gua sendiri seperti biasa, turun di cabor Futsal, dan dengan posisi favorit gua, Goal Keeper. :D Sebenernya gua nggak terdaftar sih, Guys. Soalnya pas ESCOM Cup 2015, yang sekalian jadi ajang seleksi buat PORSENI Internal ini, tim gua kalah 2 kali berturut-turut. Jadi cuman beberapa aja dari tim gua yang diambil buat ikut di Tim Futsal PORSENI. Buat kiper sendiri kan sebenernya di PORSENI ini, jurusan gua ngambil dari Semester 6. Nah, berhubung waktu itu terjadi miskomunikasi yang menyebabkan pemain-pemain dari semester 6 nggak bisa hadir, di BBM lah gua oleh si kapten tepat 4 jam sebelom tanding. Gua sendiri yang jam segitu masih berkeliaran kayak ayam kabur gara-gara mau disebelih itu pun lumayan shock. Tapi karena cinta gua yang begitu mendalam terhadap futsal (meskipun dalam sejarah gua jadi kiper nggak pernah cleansheet -_-) dan juga biar gua bisa sedikit pamer ke ortu bahwa anak kampret nan tambun ini terkadang masih dibutuhin buat jadi kiper dalam keadaan super terdesak di mana dalam keadaan tersebut, nggak ada manusia waras lain yang bisa dijadikan kiper selain gua :D
   Hasilnya, udah bisa ketebak lah, pastinya kalah :D kita harus bertekuk lutut (ciaelah) melawan tim dari jurusan Teknik dengan skor 1-2. Secara gitu, waktu yang lain pemanasan, kita malah diajakin foto sambil sekalian nyobain Go Pro barunya si Arap (bukan Reza Oktovian lho ya). Yaudahlah ya, mungkin we really deserved it mengingat jam terbang gua yang nggak setinggi pemain lainnya. Dan gua juga harus merelakan beberapa bagian tubuh gua dan anak-anak lecet-lecet karena kondisi lapangan yang greget karena abis ujan. Gua nggak tahu apa yang dirasakan oleh pemain lain perihal kekalahan ini. Yang jelas, gua sendiri agak sedih lah soalnya ini bukan yang pertama kalinya gua gagal membawa tim gua menang. I'm not a proper goalkeeper, however. Tapi, meskipun begitu, ada sedikit seneng yang terselip. Gua seneng, karena gua memakai jersey nomor 1 dengan nama Jurusan gua yang tercetak di bagian punggung, which means, nggak semua posisi bisa make nomor punggung itu. Goalkeeper only :D

gambar cuma ilustrasi

   Di cabor lainnya pun jurusan gua nggak mendapat poin sama sekali karena selain kekurangan pemain, jam terbang tiap pemain yang ada pun nggak setinggi jurusan lain. Berbagai macam aspek seperti kurangnya koordinasi, tingkat kelelahan yang tinggi, dan lain-lain juga membuat jurusan gua kurang menggigit di babak kualifikasi ini. Mungkin, kita harus menunggu 2 tahun lagi di PORSENI selanjutnya untuk kembali mencoba. Tapi angkatan gua nggak punya 2 tahun itu. 2017 kita udah lulus, so, it's gonna be junior time!
   Mungkin cukup sekian buat postingan kali ini. Bagi yang pengen liat pertandingan-pertandingan lainnya, bisa dateng langsung ke kampus gua. Gratis kok. Lumayan lah buat tontonan di waktu senggang. Daripada ngabisin sabun, mending dateng aja liat. Siapa tau ada temen Readers yang ikutan main. Yaudah kalo gitu, sampai jumpa di postingan selanjutnya. See you!

Monday, February 22, 2016

Nobar Outlast Dengan Para Betina

   Hai, Readers! Kali ini gua kembali dengan mode Bahasa Indonesia. Kenapa kemudian gua memilih kembali ke mode default? Soalnya setelah gua liat statistik, ternyata viewer yang paling banyak adalah dari Indonesia, Guys. Bukannya gua mau bilang kalo orang Indonesia itu bego dalam Bahasa Inggris, cuman setelah gua pikir-pikir, nggak enak aja kan loe baca postingan gua sambil buka kamus. Dan gua juga nggak kebayang gitu gua udah posting English Joke yang paling bisa bikin perut terkocok hebat, tapi loe nya baru ketawa dua menit kemudian setelah buka kamus dan browsing di Google. That's extremely garing, cak.
   Di postingan kali ini, gua bakal mereview tentang jeritan-jeritan gua dan teman gua semalem pas kita liat game horor paling kampret yang pernah gua tonton, Outlast, yang juga merupakan rekom dari gamer pedofil Fantastic Four, Abdul Kadir alias Omes.



   Tuh kan, liat posternya aja udah creepy kayak gitu, dan loe bayangin aja gua nonton bertiga sama 2 temen cewek gua dan kita nontonnya diatas jam 10 malem. Dijamin serem, Anying! Bener-bener bukan sesuatu yang gua rekomendasikan buat penderita lemah jantung, lemah iman, lemah lembut, dan lemah syahwat :D
   Awalnya gua sama 2 betina ini cuman liat videonya si Reza ‘Arap’ Oktovian waktu doi main Limbo yang endingnya sumpah mind blowing banget kayak judul videonya. Soalnya bener-bener aneh gitu, si cowok karakter utama ini udah susah payah ngelewatin rintangan di sebuah dunia bernama Limbo buat nyari adeknya eh ternyata mereka sama-sama mati, dan dunia bernama Limbo itu ternyata kayak semacam neraka gitu, Guys (ini hasil interpretasi seperempat ngawur karena di videonya, si Arap baca review yang berbahasa Inggris). Eh kok jadi bahas Limbo ya? Anying ah, lanjut ke Outlast yuk.



   Jadi, di game Outlast ini, loe berperan sebagai seorang wartawan yang menyelidiki Mount Massive Asylum, sebuah rumah sakit jiwa, yang lebih keliatan kayak rumah hantu di kartun-kartun menurut gua ketimbang rumah sakit. Di Asylum ini, katanya, banyak terjadi hal-hal yang nggak seharusnya ada di sebuah rumah sakit. Ceritanya di Asylum ini sering pasiennya dibuat eksperimen gitu sama dokter-dokternya. Gua sih nggak detail juga tau ceritanya guys, soalnya gua belom ngobrak-abrik si Embah buat nyari info. Ente cari sendiri deh entar preview sama reviewnya. Pokoknya disini yang jadi bekal loe adalah handycam dan batere yang suatu saat bisa abis. Tapi tenang aja, di dalem nanti ada beberapa tempat yang di situ loe bisa menemukan batere buat kamera loe.



   Tugas loe disini adalah menemukan catatan dari wartawan sebelumnya yang pernah ke Asylum buat penyelidikan dan kayaknya sih mati disana. Emang tugasnya kedengeran simpel sih, yang bikin nyawa sampe hampir lepas dari badan itu perjalanannya, Guys. Banyak banget darah dan potongan-potongan tubuh manusia yang bertebaran disemua tempat. Di pantry, di toilet, di koridor, dan ruangan-ruangan lainnya. Kalo cuman kayak gitu sih gua nggak mungkin jerit histeris. Paling ngerasa agak jijik doank.
   Yang bikin gua jerit histeris kayak emak-emak naik motor keserempet ABG PMS adalah ketika orang-orang yang bahkan phisically udah nggak mirip manusia itu muncul secara tiba-tiba di dekat loe dan tiba-tiba nyekek leher loe. Kan kampret banget gitu. Mana bawaannya cuman kamera doank. Gua jadi merasa si wartawan ini kayak semacam manusia alay yang kemana-mana bawa kamera buat sefie gitu :D (freaky fantasy yeah).



   Nah, ini dia pintu pertama yang bakal bikin loe menjerit pertama kalinya sejak loe masuk ke Asylum. Isinya sih cuman orang mati digantung kebalik gitu. Tapi tetep aja gua jerit Anying. Soalnya kaget banget sumpah. Dari tadi awal perjalanan kan cuman denger suara-suara aja gitu, nah pas disini malah ketemu kek gituan. Kan tai banget. Temen-temen gua udah pada mau mimpi indah pas gua teriak “K**T*L!! B*JING*N!!” dan segera setelah itu temen-temen nyamperin gua dan berakhir dengan misuh-misuh karena ternyata gua cuman liat walktrough.



   Ngeri liat orang-orang kek gini, Guys. Ini adalah screenshot dari salah satu ruangan di Asylum. Dan ajaibnya orang ini, yang dalam keadaan kayak barusan kabur dari siksa kubur itu, dia bisa ngomong! Ya meskipun kedengerannya 80% geraman dan sisanya gua nggak tau.




   Ini juga creepy abis. Dia bisa aja ngejar loe, Guys. Dan bahkan tau dimana loe sembunyi. Nggak asyik banget gitu loe udah susah-susah sembunyi di loker dan tetp aja ada makhluk freak gedor-gedor sambil nempelin muka jeleknya ke celah-celah yang ada di pintu loker.
   Cara buat keluar dari Asylum ini adalah dengan membuka exit door yang cara bukanya cuman bisa diakses di Security Room. Dan perjalanan loe nggak segampang itu, Guys. Pas loe udah dapet keycard buat masuk ke Security Room dan udah siap-siap mau buka Exit Door nya, ada seorang freak yang dengan wajah tanpa dosanya dia matiin generator listriknya. Jadinya ya mau nggak mau loe harus nyalain di ruang generator sana.  Dan nantinya terus aja gitu. Tiap loe hampir menyelesaikan satu masalah, selalu ada masalah lain yang dateng.
   Kalo ada dari Readers sekalian yang nanya ending dari game ini kek gimana, gua nggak tau, Guys. Soalnya gua belom nyari info ataupun mainin gamenya. Gua ini cuman nonton orang yang lagi main aja. Sorry kalo nggak sesuai ekspektasi. Soalnya genre game yang bisa gua mainkan dengan baik cuman Sepak Bola :D
   Eh, tapi nggak papa lah meskipun gua sotoy kali ini. Ini bertujuan ngasi tau loe semua, jangan pernah sekali-sekali nonton ginian kalo nggak kuat syahwat, eh maksudnya nggak kuat mental. Soalnya ntar gua khawatir loe jadi terbayang-bayang sama manusia-manusia aneh di situ dan menginspirasi loe buat nguliti mantan loe kayak gitu :D kok jadi psycho banget ya? Bukan, maksud gua, kalo mau nonton ginian mending bareng-bareng aja. Siapa tau pas kalian jerit ada talent seeker nya JKT48 lewat dan kalian bisa lolos audisi tim T dengan gemilang. Secara gitu, sekelompok betina teriak-teriak histeris kayak kelompok paduan suara keserempet odong-odong.

   Yaudah deh, segini dulu aja. Kapan-kapan gua bakal mereview game lainnya yang nggak kalah seru dan menegangkan kayak si kampret Outlast ini. Limbo ato Fatal Frame asik juga kayaknya. Tunggu next post aja deh ya. Oke kalo gitu, ane pamit, Readers. See you!

Saturday, January 17, 2015

RAT UKM English Club 2015

   Hai, Readers! Ketemu lagi nih. Ya, akhir-akhir ini emang sering banget gua nulis di blog. Bukan karena apa. tapi emang banyak banget event yang diselenggarain menjelang liburan kayak sekarang ini. Buat minggu sekarang aja, kalo gua itung, ada 3 acara yang harus gua hadiri. Yang pertama, RAT UKMJ ESCOM pas tanggal 13. Yang kedua, acara ke Kawah Ijen sama anak-anak tanggal 14-15. Dan yang terakhir, ada RAT UKM Englsh Club tanggal 16 kemaren. Deuh, bisa dibayangin gimana remuknya badan gua kalo setiap acara tanggalnya berdekatan gitu.Maka dari itu, kemaren dengan separo badan nyeri dan mata yang ngantuk abis, gua dateng ke RAT UKM English Club. Soalnya gua juga panitia humas di acara itu. Jadi ya lumayan lah capeknya. Bayangin aja gua masih disuruh ngangkat beberapa dus air mineral. Nggak terlalu melelahkan sih. Cuma itu berhasil bikin temen gua menjuluki gua dengan "Tenaga Tukang Becak". Kampret.
   Di acara kemaren gua sempet dicalonin jadi ketua. Iya, kampret sekali memang yang nyalonin gua. Padahal gua udah duduk manis siap-siap mau tidur ketika kuping gua menangkap bisik-bisik diantara beberapa temen gua yang berniat mencalonkan gua. Gua pun langsung bangun dan melototin mereka satu persatu. Tapi kayaknya tatapan membunuh gua nggak ngefek buat para manusia sialan itu karena pada akhirnya pas sesi dicalonkan, mereka ngangkat tangan dan mencalonkan gua. Kampret again.
   Oke, langsung aja gua bakal bahas sesi pemaparan visi dan misi yang dibacakan oleh ketiga calon yang berhasil masuk saringan dari 5 bakal calon. Ketiga calon tersebut adalah gua, Bang Andre (Ketua Demisioner ESCOM 2014-2015), dan Mas Galih (Program Studi Teknik Produksi Benih smt. 5). Ya, lengkap deh perwakilan dari semester 1,3,dan 5. Ketika gua tau siapa aja saingan gua, perasaan realistis (ato pesimis kali ya?) gua muncul. Mereka punya tampang yang sangat keren, sedangkan gua kayak kampret kecebur selokan. Tapi kesamaan kita bertiga adalah kita sama-sama berpengalaman di organisasi. Bang Andre berpengalaman jadi ketua, Mas Galih berpengalaman jadi sekretaris umum, dan gua berpengalaman jadi pecundang di tiap pemilu. Hell yeah. Pembacaan visi-misi berjalan lancar sampe ke sesi pertanyaan 1. Tapi setelah kita break buat shalat Jumat, panitia dapet kabar kalo Bang Andre tiba-tiba sakit dan gak bisa lanjut ikut sidang. Kita semua pastinya kaget dan bingung. Kemudian muncullah 2 opsi yang nggak mau berdamai. Yang satu menginginkan Bang Andre dihapus dari daftar calon karena nggak hadir di persidangan, sedangkan yang satu minta Bang Andre tetep jadi calon karena doi sudah memaparkan visi-misi serta ikut satu sesi tanya jawab. Akhirnya dipersilahkan 2 pihak itu buat melakukan lobbying. Dan hasilnya adalah mereka sepakat Bang Andre tetep jadi calon. Sesi tanya jawab pun dilanjutkan. Dan yang terakhir adalah sesi pemungutan suara.
   Untuk sesi pemungutan suara ini, gua kalah lumayan telak. Bang Andre dapet 45, gua 10, dan Mas Galih 79. But, anyway, gua bersyukur karena ketuanya bukan gua. Soalnya loe semua pada tau betapa mesumnya pikiran gua. Oh iya, sekilas info tentang ketua terpilih, yaitu Mas Galih. Doi adalah Dodit Mulyanto-nya Polije karena kebiasaannya ngebanyol bahkan di tengah-tengah forum serius kayak pas memberikan opsi buat pemilihan ketua sidang. Masa doi bilang gini: "Saya memilih untuk memberikan opsi pemilihan terbuka karena kayaknya yang terbuka itu lebih enak". Kampret sangat. Terus waktu ada yang ijin nggak bisa ikut sidang karena harus siap-siap buat pertandingan, Mas Galih juga ikutan ijin begini: "Others, Ketua Sidang, agar saya lebih konsen untuk menyusun struktur kepengurusan setahun kedepan, saya minta ijin buat bertanding dulu di kamar mandi". Bener-bener minta digampar deh. Gua juga punya satu screenshot yang menunjukkan betapa kampretnya manusia yang satu ini.

Iya, gua tau apa yang ada di pikiran kalian. Emang reseh sekali nih orang. Tapi, sebenernya, emang doi ganteng dan manis kok. Nih, silahkan liat aja foto manusianya sendiri.
Galih Fikri Andika Putra

   Waktu pengumuman struktur kepengurusan, lagi-lagi gua ada di divisi kesekretariatan. Tapi kali ini jadi anggota. Temen-temen gua yang ngasi selamat buat gua juga rata-rata bilang "Again?". Gua cuma ketawa. Begitu acara kelar, senior sekaligus konsultan desain grafis gua, Mbak Dudu Tika, langsung menyerahkan setumpuk sertifikat dan kunci sekretnya E-Club. Doi bilang gini "Mulai sekarang, lu bikin desain dan produksi sendiri sertifikat lu. Ini kunci gua warisin ke lu. Soalnya emang gua yang request biar lu jadi OS (Organizational Service, bahasa keren dari Kesekretariatan) di sini. Eh, tapi kuncinya gua bawa pulang buat gua gandain dulu ya. Sekarang lu taruh nih sertifikat di sekret sana". Banggakah gua? Iya. Siapa sangka kemampuan yang nggak populer di SMA ini bisa mengantarkan gua masuk ke 2 organisasi kampus?

Quotes: "Tuhan tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Dia memberi kita kemampuan pun ada maksudnya. Mungkin memang belum sekarang manfaatnya terasa. Tapi nanti, di tempat dan waktu yang lain, kamu akan merasa menjadi raja dengan kemampuan yang kamu punya" #ForzaMinoritas